Monday 14 May 2012

dugaan itu..

saat ini, sudah hampir di penghujung perjalananku untuk menghabiskan sisa-sisa kehidupan bergelar pelajar di UIA..hanya tinggal 3 bulan sahaja lagi..sebelum ini, terasa begitu bersemangat untuk belajar dan menuntut ilmu.namun, entah kenapa semenjak dua menjak ini, semangat belajar itu telah hilang sama sekali! keghairahan untuk menimba ilmu telah pudar dan hanya rasa lelah mendaki setiap tangga ilmu yang tinggal kini..Ya Allah! aku mohon, kembalikan kekuatanku itu..kembalikan semangatku itu..kembalikan keghairahanku dalam menuntut ilmu, bagi membuktikan segala pengorbanan aku selama ini tidak sia-sia..jika ini rasaku tika ini, bagaimana harus aku punya semangat dan kekuatan untuk menyambung ke peringkat master kelak? ingin mengadu di bahu ibu,namun tidak sampai hati..ibu yang telah banyak mengharungi masalah, tidak harus aku bebankan lagi dengan masalah aku..mana mungkin aku tega melihat insan yang banyak berkorban itu mengalirkan airmata lagi? duhai ibu! titipkan doamu dalam setiap langkah yang bakal aku ambil..titipkan doamu agar bisa aku kembali berdiri tegak dan yakin seperti dulu..
kadang-kadang, pernah aku terfikir akan hidup yang tidak sama seperti orang lain..ada ketikanya, aku merasakn sangat bahagia dan bertuah..namun, adakalanya aku rasakan diri sangat terhina dan malang..lantas, aku cepat-cepat beristighfar! tidak baik aku menidakkan apa yang telah Allah rencanakan untuk aku..untuk hidup aku..untuk diri aku..tiap yang berlaku, tetap ada hikmah yang tidak pernah kita sebagai manusia sedar..pernah aku mendengar tentang ayat-ayat yang cukup membuatkan aku sedar. "bila kita meminta rama-rama, Allah berikan ulat beluncas. kita bersedih. kenapa harus Allah tidak memenuhi impian kita? dan kemudian, apabila ulat beluncas itu akhirnya berubah menjadi seekor rama-rama yang indah, barulah kita sedar..yang Allah tidak memberi apa yang kita hajati begitu saja.tentu ada likunya, tentu ada halangannya, sebelum kita mendapat sesuatu yang sangat berharga.."
dan kini, tika dan saat ini, tika aku memang sangat dirundung duka dan lara, aku bersendirian lagi..menjauh dari teman, agar tak terkesan riakku yang cukup duka..memang itulah aku. lebih suka memendam rasa dari meluah rasa..aku tidak mampu untuk meluah apa yang terbuku di hati. aku hanya mampu berdiam dan merenung nasib diri..dan akhirnya segala masalah yang wujud, aku selesaikan sendiri tanpa cuba meluah..diariku sahajalah temna bicaraku, teman meluah rasaku yang bercampur aduk..yang sentiasa disisiku walau diari itu tidak punya deria..

No comments:

Post a Comment